Jumat, 07 Januari 2011

Salwa Anakku....


Ini lah Salwa anakku yang pertama, ekspresi wajahnya yang selalu aku kangenin. Lucu dan lincah sekaligus suka bercanda, umurnya waktu itu sudah menginjak 10 bulan . Sudah sering ketawa dan teriak , apalagi difoto melihatkan ekspresi cengirnya he...he...jadi ingin cepat pulang.
Sejak aku memutuskan untuk kembali kerja setelah cuti 3 bulan melahirkannya, pikiran ini selalu kebayang wajahnya yang lucu dan imut. Rasa sedih bercampur kangen, gembira juga takut bercampur menjadi satu.Sedih karena harus meninggalkanya bersama pengasuh dan gembira karena sekarang aku udah punya anak dan takut kalau terjadi apa2 kepada anakku.....
Aku tak sanggup menyusuinya karena payudaraku yang tidak bisa diisap olehnya, karena itulah aku langsung memutuskan untuk memberikannya susu formula karena takut ia kelaparan.Selain itu aku juga berusaha memeras payudaraku untuk menambah gizinya, Alhamdulillah ia cocok dengan susu formula itu.
Ya Allah aku berharap aku mampu mendidik dan merawatnya terus.
Sekarang Salwa sudah berumur 1 tahun 2 bulan, Tingkahnya ada aja...sudah bisa jalan dan maunya jalan muter2 he...he... kesenengen kali karena udah bisa jalan.Oh ya... salwa sekarang sukanya ngutilin stiker atau gambar2 tempel. Logo2 mainanya juga suka dikutilin pokoknya segala sesuatu yang ditemperl suka dikutilin dan dilepas-lepas.
Bapaknya Salwa sekarang lagi ke Semarang, untuk kerjaan barunya setelah nganggur sebulan. Walaupun gajinya kecil yang mungkin hanya bisa membiayai hidupnya sendiri, tapi aku berharap ia bisa ambil pelajaran dan pengalaman baru untuk karier kerjaannya kelak.
Makanya mbahnya pengennya aku dan anakku untuk tinggal di bekasi. Terus terang aku senang awa disana berarti ada yang banyak jagain anakku. Namun rumah mbahku jauh di bekasi dari lokasi kerjaanku, apalagi aku gampang capek. Aku sungguh enggak kuat bila harus selama 3 bulan tinggal disana, selalin jauh juga boros biaya. Bulan ini aku terpaksa ngirit 2 kali lipat biasanya, karena bulan ini suamiku belum gajian karena baru masuk kerja.
Sungguh aku merasa berat, tanggungan hidup aku dan suamiku begitu besar, aku berharap suamiku bisa mendapatkan tempat kerja yang terbaik buat aku dan keluargaku yang membutuhkan kami... Amien.